Pengertian Seni Teater Secara Umum dan Jenisnya
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah dibuat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:
- gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya
- ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
- pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
- komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
- cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater
- kejadian yang menyedihkan.
- Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.
- Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan.
- Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.
- Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.
- Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.
- Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.
Sejarah Seni Teater
Sejarah seni teater diperkirakan mulai berkembang semenjak 2500 tahun yang lalu. Di setiap negara di dunia memiliki sejarahnya masing-masing. Namun, beberapa seni teater yang terkenal antara lain seni teater Roma, seni teater Yunani, seni teater Eropa Barat, seni teater zaman Renaissance, seni teater English-Elizabethan, seni teater periode emas Spanyol, seni teater Prancis gaya Baroque, seni teater Afrika, seni teater Asia, dan seni teater Islam Timur Tengah.Di Indonesia sendiri, seni teater sudah ada sejak lama dan dipercaya sudah ada sejak manusia mulai melakukan interaksi. Dulunya, seni teater sering dikaitkan dengan upacara adat diyakini sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Allah karena sudah diberi berkat makanan dari hasil perburuan. Tiap daerah di seluruh Indonesia memiliki seni teater tradisionalnya masing-masing.
Selain untuk upacara adat, seni teater juga digunakan untuk memanggil kekuatan gaib (mengingat masyarakat pada zaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme), memperingati leluhur atau nenek moyang, dan masih banyak lagi yang lain.
Jenis Teater Tradisional di Indonesia
Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau keagamaan. Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut beberapa teater tradisional yang masih berkembang hingga saat ini:
1. Ketoprak
Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta,
dan berkembang pesat di Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya
menggunakan iringan lesung (semacam alat untuk menumbuk padi) tetapi
sekarang sudah diringi dengan gamelan.Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita legenda/masyarakat setempat yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton untuk segala usia. Sayangnya, dewasa ini, ketoprak makin jarang diminati karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah satu acara di televisi yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya menjadi seni teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.
2. Lenong
Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi.
Pertunjukan lenong biasanya diiringi dengan gambang kromong dan
bercerita tentang hubungan sesama manusia (mengandung pesan moral).
Bahasa yang digunakan pun juga bahasa Betawi. Biasanya pertunjukan ini
bersifat komedi diiringi dengan sindiran halus.Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan bersifat ‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para penonton dengan cara mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan, lenong mulai tampil di atas panggung dan mulai merambah ke dunia pertelevisian.
3. Ludruk
Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari
diiringi dengan musik gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa
Timur, tepatnya Surabaya. Percakapan yang digunakan bersifat hiburan dan
lawak sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya, ludruk diawali
dengan Tari Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan
ludruk, yaitu ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang
dibawakan. Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk
berisi tentang cerita kehidupan sehari-hari, khususnya kalangan orang
biasa (kampung).
4. Mamanda
Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan
mirip dengan lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung
antara pemain dan penonton sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi
mamanda cenderung kaku dengan mengikuti alur cerita kerajaan. Mamanda
memiliki nilai budaya yang bersifat sebagai hiburan dan pendidikan. Seni
teater ini biasa diiringi dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya,
mamanda semakin tersingkir keberadaannya sekarang, mengingat
perkembangan teknologi yang pesat. Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar
sekarang yang tahu jenis seni teater yang satu ini.
5. Makyong
Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu
tradisional, tepatnya di Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada
zaman Kerajaan Johor. Seni ini menggabungkan instrumen, vokal, dialog,
tari, dan unsur ritual di dalamnya. Selain sebagai upacara persembahan,
makyong juga digunakan sebagai adat istiadat di daerah Riau.
6. Randai
Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu
drama, tari, lagu, dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau.
Fungsi randai sebagai hiburan yang mengandung pelajaran moral berisi
nasihat. Cerita yang ditampilkan berupa cerita tentang kehidupan
sehari-hari atau cerita rakyat daerah Minangkabau. Pada awal
kemunculannya, randai digunakan untuk mengiringi pembacaan gurindam
(semacam puisi yang terikat dengan peraturan tertentu).
7. Wayang orang
Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa disebut juga wayang wong.
Kesenian ini sama dengan wayang yang dimainkan oleh dalang pada
umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang mengenakan kostum seperti
wayang sehingga bukan alat peraga. Wayang orang diciptakan oleh Sultan
Hamangkurat I pada tahun 1731. Kesenian ini memadukan beberapa unsur
seni yang lain seperti seni vokal, musik, dan tari. Selain itu, kostum
juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada pementasan.Demikian keterangan mengenai pengertian seni teater lengkap dengan sejarah dan jenis-jenisnya. Semoga ilmu yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi Anda semua. Perhatikan juga link artikel yang telah diselipkan di dalam konten artikel ini karena siapa tahu Anda juga memerlukan informasi lain tersebut sehingga bisa memudahkan Anda dalam mencari informasi secara mendalam dan berhubungan satu sama lain.
SUMBER : https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/pengertian-seni-teater
0 komentar:
Posting Komentar