This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 06 Februari 2018

Seni Keramik

Seni Keramik

Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.

Tembikar di zaman Neolitikum menjadi sebuah hiasan sebagai lambang atua simbol kehidupan spritual. Di periode selanjutnya, seni kriya berkembang baik dalam aspek fungsi, peningkatan kualitas bahan, bentuk dan corak hiasannya. Awalnya benda tersebut berbentuk sederhana, dalam perkembangannya menjadi bentuk macam-macam dan rumit yang disertai hiasan yang membuat banyak variasi dan detailnya.

Istilah Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Krya yang berarti mengerjakan. Krya terus berkembang menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan sebagai pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris disebut Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. 

Fungsi Seni Kriya 

Secara garis besar, fungsi seni kriya adalah sebagai berikut :
1. Hiasan (Dekorasi). Banyak hasil produk dari seni kriya digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya..
2. Benda Terapan (Siap Pakai). Seni kriya ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai, nyaman, namun tidak menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya senjata, furnitur, keramik dan lain sebagainya.
3. Benda Mainan. Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah didapatkan dan dikerjakan, dengan harga yang relatif murah. Contohnya adalah boneka, kipas kertas, congklak dll.

Seni Kriya Gerabah

Gerabah merupakan salah satu hasil dari seni terapan. seni terapan merupakan seni yang hasilnya memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, gerabah memiliki fungsi sebagai perkakas atau alat-alat rumah tangga. Gerabah ini terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu.
Kerajinan gerabah di Indonesia telah dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000–1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik. Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan. Teknik pembuatan gerabah pada saat itu sangat terbatas dan sederhana. Proses akhir dari
pembuatan gerabah adalah pembakaran suhu rendah dengan menggunakan jerami atau sabut kelapa.
Sampai saat ini seni pembuatan gerabah masih bertahan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di desa-desa. Teknik pembuatannya pun masih sederhana dan tradisional. Tujuan dari pembuatan gerabah ini pun masih hanya untuk keperluan masyarakat sehari-hari, yaitu benda-benda praktis. Belum banyak pengrajin gerabah yang menunjukkan suatu usaha untuk menciptakan gerabah yang bernilai estetis.
Berikut ini beberapa hasil seni gerabah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia beserta fungsinya.
1. Kendi berfungsi sebagai tempat menyimpan air minum.
2. Periuk berfungsi sebagai alat untuk memasak nasi.
3. Belanga berfungsi sebagai alat untuk memasak sayur.
4. Tempayan berfungsi sebagai alat untuk menyimpan beras atau air.
5. Anglo berfungsi sebagai alat untuk memasak (serupa dengan kompor).
6. Celengan berfungsi sebagai tempat menyimpan uang.

Teknik Pembuatan Gerabah

1. Teknik Lempeng (Slabing)
    Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, kamu dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang kamu inginkan. Selanjutnya, kamu dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.
  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
  • Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
  • Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati
2. Teknik Pijat (Pinching)
    Teknik pijat (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara memijat tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses pijat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  • Pijit tanah dengan ibu jari
  • Tekan tanah kemudian diputar
  • Bentuk leher dengan ibu jari
  • Membuat tutup dengan cara yang sama
  • Mengukur tutup dengan badan
3. Teknik Pilin (Coiling)
    Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang kamu inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut kamu susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang kamu inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air supaya menempel.
  • Buat pilinan di atas meja
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan
4. Teknik Putar (Throwing)
    Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), kamu memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengahtengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.

5. Teknik Cetak Tekan (Press)
    Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.
  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
  • Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
  • Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
  • Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu.
  • Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.
6. Teknik Cor atau Tuang
    Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.
Pengolahan Tanah Liat Tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat gerabah. Pertama-tama, tanah liat disimpan di suatu tempat, kemudian disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satuhingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan, yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Adapun secara mekanis, tanah liat digiling dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual. Tanah liat yang sudah digiling ini sudah siap untuk digunakan membuat gerabah.


Cukup Sekian dulu ya temen-temen, makasih udah visit :D, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Seni Grafis

Pengertian Seni Grafis, Sejarah, Ragam Jenis Dan Contoh Seni Grafis Terlengkap Seni grafis adalah salah satu cabang seni rupa dimana proses pembuatan memanfaatkan teknologi komputer dan teknik cetak. Media yang digunakan untuk seni grafis ini biasanya menggunakan kertas atau kain. Seni grafis dapat kalian temukan di koran, majalah, papan reklame ataupun pakaian.
Seni grafis atau grafika berasal dari bahasa yunani yaitu Graphein yang berarti menulis. Seni grafis biasanya digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau sebagai media ekspresi dan visualisaasi gagasan atau ide pada hal yang menarik perhatian.
Kali ini kita akan membahas tentang pengertian seni grafis, sejarah seni grafis, serta macam-macam atau ragam jenis seni grafis dan contohnya.
Hasil gambar untuk seni grafis

Pengertian Seni Grafis

Seni Grafis adalah karya seni yang dihasilkan melalui proses percetakan atau printing. Dalam bahasa inggris, seni grafis disebut dengan printmaking.
Seni grafis termasuk dalam karya senirupa dua dimensi. Pelaku seni grafis dapat menggunakan berbagai media mulai dari cara tradisional hingga kontemporer termasuk dari tinta/cat air, cat minyak, pastel minyak, dan juga pigmen padat larut air.
Menurut Abe Idlan, seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karya tersbut mengggunakan teknik cetak, biasanya diatas kertas.
Kecuali teknik monotype yang prosesnya dapat menghasilkan salinan karya yang sama dengan jumlah banyak ini yang disebut dengan proses cetak.

Sejarah Seni Grafis

Mulanya, seni grafis berkembang di China. Disana, seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Tulisan tersebut diukir pada bidang kayu dan di cetak diatas kertas. China menemukan kertas secara massal pada tahun 105 yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Yi.
Karya seni dengan media kayu ditemukan dinegara asoa yang memiliki kultur tua dan kuat seperti China, Korea dan Jepang. Bangsa Romawi juga sudah mengenal teknik cetak ini yang digunakan untuk menghias jubah dengan cetak stempel. Namun teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa eropa tidak mengenal kertas. Teknik grafis mulai berkembang di Eropa pada abad ke 13 dengan ditemukkannya mesin cetak oleh Gutterberg yang juga mendirikan pabrik kertas pertama di Italia. Sejak saat itu, beragam teknil seni grafis berkembang di Eropa.
Awalnya seni grafis di Indonesia merupakan media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan bidang lain seperti melukis ataupun mematung. Kronologisnya, seni grafis muncul sekitar tahun 1950-an, tokohnya yaitu Suromo dan Abdul Salam di Yogyakarta yang membuat karya dengan teknik cukil kayu atau woodcut dan kebanyakan karya nya adalah poster perjuangan. Tokoh lainnya tyaitu Marasutan (Jakarta) dan Mochtar Apin (Bandung).

Ragam Jenis dan Contoh Seni Grafis

Berdasarkan teknik pembuatannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

Seni Grafis Cetak Tinggi (Relief)

Cetak Tinggi atau printing hight ialah jenis seni grafis yang proses pembuatannya menggunakan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan mesia atak menjadi tinggi dan rendah atau Relief.
Bagian yang memiliki permukaan yang tinggi diberi tinta cetak dan alat rol karet, kemudian dicetak kembali dengan menggunakan kertas sehingga akan membentuk gambara yang sesuai dengan cetakan sebelumnya.
Agar mendapatkan seni grafis dengan teknik cetak tinggi maka dibutuhkan alat dan bahan seperti pisau, penggaris, aluminium, karet, karton, kertas tela tinta dan juga cat minyak. Teknik cetak tinggi umumnya diterapkan pada pembuatan cap dan stempel.

Seni Grafis Cetak Saring

Cetak Saring atau screen printing ialah salah satu teknik pembuatan seni grafis yang proses pembuatannya menggunakan cerakan dari bahan screen atau kain yang dilapisi dengan bahan yang peka terhadap cahaya.
Selanjutnya screen ditutup dengan film lalku dilakukan penyinaran. Kemudian screen dicuci dan akan terbentuk cetakanberlubang atau saring sesuai dengan film.

Seni Grafis Cetak Dalam

Cetak Dalam atau Intaglio Print adalah salah satu teknik pembuatan seni grafis yang pembuatannya menggunakan plat aluminium kemusian plat tersebut dibentuk menggunakan benda tajam agar dapat tercipta goresan yang dalam.
Selanjutnya, goresan pada plat aluminium tersebut diberi tinta dan bagian atasnya diberi kertas yang basah. Tinta tersebut akan melekat pada kertas sesuai dengan bentuk goresan yang ada pada plat aluminium.

Seni Grafis Cetak Datar

Cetak Datar atau Lithography ialah salah satu teknik pembuatan seni grafis dengan cara memperbanyak atau memproduksi gambar atau tulisan dengan menggunakan media cetakan yang memiliki permukaan yang datar atau rata. Teknik seni grafis ini dapat dijumpoai pada sistem mesin cetak atau teknik foto mekanik.

Cetak Stensil

Cetak stensil ialah teknik mencetak dengan menggunting kertas sesuai bentuk ataupun tulisan yang diinginkan kemudian kertas tersebut ditempelkan dengan kain atau papan yang akan diberi cat, lalu kertas tersebut di cat atau disemprot. Sehingga saat dicabut, hasil cat pada kain atau papan akan seperti kertas yang digunting . Penggunaan cetak stensil antara lain pada spanduk dan papan peringatan.

Kolagrafi

Kolagrafi ialah teknik mencetak dengan cara menempelkan objek pada kanvas dan seluruhnya diberi cat lalu objek tersebut dilepas, sehingga hasilnya bangian yang tidak terkena cat akan membentuk objek dan tampak cekung.

Contoh Seni Grafis

Demikian artikel yang diberikan tentang Pengertian Seni Grafis, Sejarah, Ragam Jenis Dan Contoh Seni Grafis Terlengkap semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anda.

SUMBER : 

Seni Batik

Pengertian Seni Batik dan Contohnya

Pengertian Seni Batik adalah sebuah teknik menggambar diatas kain dan memanfaatkan lilin dan canting sebagai bahan dan alat untuk membuatnya. Menurut Para Ahli dan pakar kesenian, pengertian batik sangatlah beragam, banyak pendapat yang menjelaskan teori batik ini. Seperti telah kita ketahui bahwa batik adalah salah satu kesenian milik bangsa indonesia, maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia mengetahui seluk beluk dari seni batik secara lebih mendalam agar batik tidak punah dan tetap menjadi identitas bangsa Indonesia.
 Hasil gambar untuk seni batik
Batik merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti pakaian dll. Banyak sekali sumber yang telah menjelaskan mengenai batik dan pengaplikasiannya sehari-hari. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai seni batik secara lebih medetail.
Apa Itu Seni Batik?
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Curtural Organization) telah menetapkan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia. Nah, lalu apa itu seni batik? Kita simak pengertian seni batik menurut para ahli di bawah ini :
1. Nusjirwan Tirtaamidjaja
Seni Batik adalah teknik menghias kain atau tekstil dengan menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan.
2. Santosa Doellah
menyatakan bahwa batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintag warna. Oleh karena itu suatu kain dapat disebut batik apabila mengandung dua unsur pokok, yaitu jika memiliki teknik celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan pola yang beragam hias khas batik.
3. Afif Syakur
Batik adalah serentang warna yang meliputi proses pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang tinggi.
Nah, dari 3 pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa seni batik adalah :
  • Seni Batik merupakan sebuah teknik untuk menghias kain dengan beberapa proses yang dilakukan
  • Proses dalam membatik terdiri dari proses penulisan menggunakan lilin, pencelupan menggunaka pewarna kain dan pemanasan untuk membersihkan proses pewarnaan yang belum sempurna.
  • Proses penulisan batik biasanya menggunakan canting dan lilin yang dilakukan manual oleh tangan.
  • Seni Batik identik dengan motif yang beragam dan kaya
  • Batik merupakan kain tradisional dan salah satu ciri khas bangsa Indonesia.

Sejarah Seni Batik di Indonesia

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan batik, tentunya penasarankan bagaimana sejarahnya batik hadir di Indonesia dan menjadi karya seni khas bangsa kita. Batik mulai dikenal sejak abad XVII yang pada awalnya ditulis di atas daun lontar. Namun, Perkembangan batik di Indonesia hingga menjadi ciri khas dimulai dari jaman kerajaan majapahit hingga sekarang. Pada saat itu hanya orang-orang keraton (para raja) yang dapat mengenakan batik dan hanya terbatas dalam beberapa corak saja.
  1. Jaman Kerjaan Majapahit
Pada akhir abad ke XIX tentara-tentara yang tinggal di daerah Bonorowo (Tulung Agung) membawa budaya batik. Merekalah yang mengembangkan batik pada saat itu. Pada saat itu bahan pembuatan batik masih sangat alami seperti mengkudu, dll. Penggunaan bahan dari luar negeri sebagai bahan dasar pembuatan batik dimulai setelah terjadi perang dunia ke satu karena pada saat itu banyak sekali pedagang-pedagang asal cina yang berjualan di Mojokerto, yang mana metoda pembuatan batik juga berkembang, tidak hanya ditulis namun di cap.Meski perkembangan batik dimulai dari jaman kerajaan majapahit, namun batik mulai berkembang pesat jaman kerajaan di daerah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Yogyakarta. Dampaknya adalah terdapat kemiripan corak antara batik khas Mojokerto & Tulung Agung dengan Batik Yogyakarta atau Solo.
  1. Jaman Penyebaran Islam
Raden Katong atau Batoro Katong yang merupakan adik dari Raden Patah membawa ajaran islam dari Majapahit ke Ponorogo yang mana jejaknya berupa sebuah mesjid di saerah Patihan Wetan.Pada saat itu, batik masih terbatas untuk penghuni keraton sampai seorang Puteri Keraton Solo menjadi Isti Kyai Hasan Basri yang memilki  Pesantren Tegalsari di Ponorogo. Sejak saat itu banyak dari anggota keraton yang mulai menuntut ilmu di pesantren, sebab itulah batik mulai dikenal tidak hanya di dalam keraton namun sampai ke Ponorogo.

Motif Batik

Apa sih yang dimaksud dengan Motif Batik? Dilansir dari halaman wikipedia, Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudukan batik secara keseluruhan.
Pada perkembangannya selain penggunaan batik yang hanya terbatas di dalam keraton, corak atau ragam batik pun tidak sebanyak saat ini. Motif batik yang ada pada saat ini pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh pengaruh asing mengingat Indonesia dijajah tidak oleh satu negara dan etnis saja. Banyak motif batik yang dipengaruhi oleh Tionghoa, ataupun bangsa Eropa.
Sampai dengan saat ini, motif batik yang ada jumlahnya sudah mencapai ribuan dan dapat dikelompokan menjadi 7 kelompok batik Indonesia, di antaranya :
  1. Motif Batik Parang
Motif Batik ParangFilosofi atau makna yang terkandung pada motif batik ini adalah petuah : “jangan menyerah sebagaimana ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak.” Batik dengan motif ini disebut-sebut sebagai motif batik paling tua karena sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram Kartasura (Solo).
Dalam perkembangannya, batik parang ini mengalami banyak sekali inovasi dan modifikasi sehingga banyak bermunculan macam-macam motif yang inovatif serta dapat digunakan oleh semua kalangan di Indonesia, sangat berkebalikan dengan keadaan pada jaman kerajaan dimana jumlah motif yang terbatasa dan hanya untuk pakaian para penghuni keraton.
Gambar di samping merupakan batik motif parang tuding yang memiliki kepercayaan kepada siapa saja yang mengenakannya mampu menjadi orang yang dapat mengarahkan atau orang yang dapat memberi petunjuk pada sesamanya. Motif atau jenis dari Motif Batik parang ini juga beragam, di antaranya :
  • Parang Rusak
  • Parang Rusak Barong
  • Parang Klitik
  • Parang Kurumo
  • Parang Tuding
  • Parang Curigo
  • Parang centung
  • Parang Pamor
  1. Motif Batik Geometri
Motif Batik GeometriPada hgambar disamping dapat dilihat bahwa batik motif geometri ini memiliki ciri khas berupa oranamen yang tersusun secara teratur atau secara geometris. Bentuk yang digunakan  dalam motif ini mempunyai bentuk dasar dari bangun datar atau banguan dua dimensi seperti persegi panjang, sigitiga, gigi gergaji, jajaran genjang, dll.
Bentuk dasar geometri yang digunakan kemudian dipadupadankan dengan oranmen lain entah itu flora atau fauna seperti pada motif batik lain untuk memerkuat budaya dan kekayaan alam yang di miliki Indonesia.
Macam-macam motif  Geometri :
  • Pilin
  • Swastika
  • Meander
  • Kawung
  • Ceplokan
  • Banji
  • Tumpal
  • Pinggir Awan
Sponsors Link

  1. Motif Batik Banji
Motif Batik BanjiSelain batik motif parang, Banji juga merupakan salah satu motif batik tertua. Motif ini terkenal dengan kebudayaan kuno yang ada siseluruh dunia. Benji merupakan bahasa Eropa yang berarti sebuah kepercayaan dan bila dilihari dari motif batinya, bermakna sebuah kepercayaan harus dibentengi atau dijaga.
Selain itu ada pendapat lain yang menyatakan bahwa banji berasal dari dua kata yaitu ban dan dzi yang artinya sepuluh ribu yang bermakna rezeki dan kebahagiaan yang melimpah.
Artikel Terkait :
  1. Motif Batik Tumbuhan Menjalar
Motif Batik Tumbuhan Menjalar

Batik dengan Motif ini adalah batik yang paling banyak ditemui di Indonesia. Batik dengan motif tumbuhan menjalar memiliki makna keindahan atau keharmonisan antara manusia dengan alam sekitarnya. Pada gambar disamping merupakan contoh dari batik dengan motif tumbuhan menjalar yang mana motif ini banyak dipengaruhi oleh budaya asing. Motif ini banyak berkembang di daerah pesisir dan biasanya hadir dengan warna-warna cerah yang cukup mencolok. Pada umumnya semua batik dapat digunakan untuk kebutuhan pakaian, dekorasi rumah dll. Dalam hal busana, batik dengan motif ini tidak hanya cocok digunakan untuk perempuan namun juga untuk laki-laki.
  1. Motif Batik Tumbuhan Air
Motif Batik Tumbuhan Air
Tidak berbeda jauh dengan Tumbuhan menjalar, makna dari motif batik ini menggambarkan fungsi atau peran tumbuhan air dalam kelangsungan hidup manusia dan hewan.
Artinya, antara tumbuhan, manusia dengan hewan memiliki sebuah rantai yang membuat kehidupan saling terikat dan tidak bisa dipisahkan.
Ragam hias yang terdapat dalam jenis motif ini sangatlah banyak macamnya seperti, Ganggong bronta, Ganggong curiga, Ganggong Garut, Ganggong jubin, Ganggong kebar, Ganggong lerep, Ganggong madubranta, Ganggong paningran, Ganggong rante, ranti, Ganggong sari, dll.
Artikel Terkait :
  1. Motif Batik Bunga
Batik Motif BungaMotif bunga merupakan motif yang banyak dijumpai. Batik dengan motif ini memiliki makna keindahan, kebahagian dan kemakmuran.
Motif bunga juga salah satu motif batik yang paling sering ditemui. Pola bunga biasanya digabungkan dengan deadunan dan unsur-unsur lain untuk memperkuat ke alamian dari motifnya sendiri.
Penggunaan motif bunga ini tidak terbatas pada batik saja, motif bunga jga banyak diterapkan pada desain atau pola dari guci hias, atau kerajinan seni rupa lain yang menggunakan media tanah liat atau keramik.
  1. Motif Batik Satwa dan Kehidupannya
Batik Motif HewanWujud atau figur satwa yang ada dalam motif batik memiliki makna dan arti yang berbeda-beda sesuai dengan jenis satwa dan keadaan yang digambarkan pada batiknya.
Beberapa satwa yang biasa digunakan dalam motif batik ini diantaranya : ikan, kupu-kupu, burung, gajah dll. Pada motif batik di samping terlihat bahwa hewan yang digunakan adalah gajah.
Gajah sendiri memiliki filosofi secara umum sebagai kekuatan atau libido power. Gajah seringkali identik dengan kepercayaan India atau masyarakat hindu sebagai unsur yang menopang seluruh alam semesta.
Sekali lagi bahwa setiap bentuk satwa yang digambarkan memiliki arti atau makna yang berbeda sehingga tidak semua motif memiliki fungsi dan pengaplikasian yang sama.
Begitu kayanya bangsa Indonesia dengan segala kekayaan budaya yang dimilikinya. Sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan kesenian dan budaya Indonesia agar tidak hilang dan tetap menjadi identitas serta kebanggaan seluruh Rakyat Indonesia.

SUMBER : https://ilmuseni.com/seni-rupa/pengertian-seni-batik

Seni Teater

Pengertian Seni Teater Secara Umum dan Jenisnya

Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan.
Hasil gambar untuk seni teater
Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah dibuat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:
  • gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya
  • ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
  • pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama adalah:
  • komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
  • cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater
  • kejadian yang menyedihkan.
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:
  • Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.
  • Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan.
  • Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.
  • Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.
  • Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.
  • Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.
Begitu banyak pengertian seni teater. Namun, kata kunci yang dapat diambil dari banyaknya definsi di atas: seni teater adalah sebuah kesenian yang berasal dari naskah yang didramakan di atas panggung dan dilihat oleh khalayak umum.

Sejarah Seni Teater

Sejarah seni teater diperkirakan mulai berkembang semenjak 2500 tahun yang lalu. Di setiap negara di dunia memiliki sejarahnya masing-masing. Namun, beberapa seni teater yang terkenal antara lain seni teater Roma, seni teater Yunani, seni teater Eropa Barat, seni teater zaman Renaissance, seni teater English-Elizabethan, seni teater periode emas Spanyol, seni teater Prancis gaya Baroque, seni teater Afrika, seni teater Asia, dan seni teater Islam Timur Tengah.
Di Indonesia sendiri, seni teater sudah ada sejak lama dan dipercaya sudah ada sejak manusia mulai melakukan interaksi. Dulunya, seni teater sering dikaitkan dengan upacara adat diyakini sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Allah karena sudah diberi berkat makanan dari hasil perburuan. Tiap daerah di seluruh Indonesia memiliki seni teater tradisionalnya masing-masing.
Selain untuk upacara adat, seni teater juga digunakan untuk memanggil kekuatan gaib (mengingat masyarakat pada zaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme), memperingati leluhur atau nenek moyang, dan masih banyak lagi yang lain.

Jenis Teater Tradisional di Indonesia

Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau keagamaan. Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut beberapa teater tradisional yang masih berkembang hingga saat ini:
1. Ketoprak
Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta, dan berkembang pesat di Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya menggunakan iringan lesung (semacam alat untuk menumbuk padi) tetapi sekarang sudah diringi dengan gamelan.
Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita legenda/masyarakat setempat yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton untuk segala usia. Sayangnya, dewasa ini, ketoprak makin jarang diminati karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah satu acara di televisi yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya menjadi seni teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.
2. Lenong
Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi. Pertunjukan lenong biasanya diiringi dengan gambang kromong dan bercerita tentang hubungan sesama manusia (mengandung pesan moral). Bahasa yang digunakan pun juga bahasa Betawi. Biasanya pertunjukan ini bersifat komedi diiringi dengan sindiran halus.
Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan bersifat ‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para penonton dengan cara mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan, lenong mulai tampil di atas panggung dan mulai merambah ke dunia pertelevisian.
3. Ludruk
Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari diiringi dengan musik gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Percakapan yang digunakan bersifat hiburan dan lawak sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya, ludruk diawali dengan Tari Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan ludruk, yaitu ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang dibawakan. Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk berisi tentang cerita kehidupan sehari-hari, khususnya kalangan orang biasa (kampung).
Sponsors Link

4. Mamanda
Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan mirip dengan lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung antara pemain dan penonton sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi mamanda cenderung kaku dengan mengikuti alur cerita kerajaan. Mamanda memiliki nilai budaya yang bersifat sebagai hiburan dan pendidikan. Seni teater ini biasa diiringi dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya, mamanda semakin tersingkir keberadaannya sekarang, mengingat perkembangan teknologi yang pesat. Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar sekarang yang tahu jenis seni teater yang satu ini.
5. Makyong
Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu tradisional, tepatnya di Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada zaman Kerajaan Johor. Seni ini menggabungkan instrumen, vokal, dialog, tari, dan unsur ritual di dalamnya. Selain sebagai upacara persembahan, makyong juga digunakan sebagai adat istiadat di daerah Riau.
6. Randai
Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu drama, tari, lagu, dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau. Fungsi randai sebagai hiburan yang mengandung pelajaran moral berisi nasihat. Cerita yang ditampilkan berupa cerita tentang kehidupan sehari-hari atau cerita rakyat daerah Minangkabau. Pada awal kemunculannya, randai digunakan untuk mengiringi pembacaan gurindam (semacam puisi yang terikat dengan peraturan tertentu).
7. Wayang orang
Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa disebut juga wayang wong. Kesenian ini sama dengan wayang yang dimainkan oleh dalang pada umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang mengenakan kostum seperti wayang sehingga bukan alat peraga. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Kesenian ini memadukan beberapa unsur seni yang lain seperti seni vokal, musik, dan tari. Selain itu, kostum juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada pementasan.
Demikian keterangan mengenai pengertian seni teater lengkap dengan sejarah dan jenis-jenisnya. Semoga ilmu yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi Anda semua. Perhatikan juga link artikel yang telah diselipkan di dalam konten artikel ini karena siapa tahu Anda juga memerlukan informasi lain tersebut sehingga bisa memudahkan Anda dalam mencari informasi secara mendalam dan berhubungan satu sama lain.

SUMBER : https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/pengertian-seni-teater

Seni Tari

Kita mungkin sering melihat berbagai pertunjukkan seni tari, baik seni tari tradisional dan seni tari modern. Jenis-jenis tariannya maupun fungsinya pun bermacam-macam. Berikut akan dijelaskan mengenai seni tari secara lengkap.

PENGERTIAN, JENIS DAN MACAM-MACAM SENI TARI

1.      Pengertian seni tari
Seni tari ialah gerakan badan yang berirama dan teratur yang dilakukan ditempat, waktu dan untuk keperluan tertentu. Keperluan tersebut antara lain untuk keperluan pergaulan, mengungkap  perasaan dan pikiran. Seni tari pun biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian yang berfungsi untuk mengatur gerakan penarinya dan menguatkan maksud yang ingin disampaikan dari tarian itu.
Gerakan pada seni tari tak sama dan bukan seperti gerakan-gerakan sehari-hari, seperti senam, lari ataupun berjalan. Gerakan pada seni tari dibuat sedemikian rupa agar bentuknya lebih ekspresif dan menambah unsur estetis dari gerakan tari tersebut.
Tarian sesungguhnya ialah tarian yang mengkombinasikan dari 3 unsur seni tari, yakni wiraga, wirama dan wirasa. Keetiga unsur ini melebur menjadi bentuk dan gerakan tari yang serasi.
Unsur paling utama dalam seni tari ialah gerak. Gerakan pada seni tari senantiasa melibatkan anggota badan manusia. Unsur anggota badan manusia membuat gerak tari berdiri sendiri, berhimpuna maupun bersambungan.
          
2.      Jenis dan macam seni tari
Berdasarkan jenisnya, seni tari dibagi menjadi tari rakyat, tari klasik serta tari kreasi. Dansa ialah salah satu tari klasik, tari yang berkembang dari kebudayaan Barat ini biasanya dilakukan berpasang-pasangan dan dalam tariannya pasangan itu saling berpegangan tangan ataupun berpelukan sambil diiringi oleh musik khusu untuk dansa. Sedangkan berdasarkan koreografi, jenis-jenis tari terbagi menjadi:
a.       Tari tunggal, tari tunggal atau tari solo ialah tari yang diperagakan sendiri, baik laki-laki maupun perempuan.
b.      Tari berpasangan, tari berpasangan atau tari duet ialah tari yang diperagakan oleh dua orang, secara bersamaan.
c.       Tari kelompok, tari kelompok atau tari grup ialah tari yang diperagakan oleh lebih dari 2 orang.
Tari juga dapat dibedakan menjadi :
a.       Tari tradisional atau tari rakyat, tari tradisional ialah tari yang telah ada sejak dahulu dan berkembang di kalangan masyarakat serta terus turun temurun. Tari tradisional juga biasanya memiliki nilai dan tujuan tertentu dalam pertunjukkannya.
b.      Tari klasik, tari klasik ialah tari yang berkembang di kalangan bangsawan.
c.       Tari kreasi, sesuai dengan namanya, tari kreasi ialah tari yang dikreasikan dan lepas  dari  standar  tari yang baku.
d.      Tari kontemporer, tari kontemporer ialah tari yang memiliki arti simbolik yang terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran.

Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN, JENISDAN MACAM-MACAM SENI TARI, semoga dapat bermanfaat.

SUMBER : 
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/03/pengertian-seni-tari-jenis-dan-macam-macam-seni-tari.html

Seni Musik

A. PENGERTIAN SENI MUSIK
Istilah seni musik berasal dari dua kata yaitu “seni” dan “musik”. Seni artinya suatu hasil cipta, karsa maupun rasa manusia yang diwujudkan dalam berbagai sarana. Sedangkan musik merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani “mousikos”, melambangkan dewa keindahan yang  menguasai bidang keilmuan dan seni. Secara harfiah seni musik dapat diartikan sebagai suatu karya sastra seniman yang diekspresikan sedemikian rupa baik menggunakan alat musik dan vokal suara. Namun, para ahli sastra memiliki gagasan tersendiri mengenai istilah seni musik yang meskipun pada umumnya memiliki makna yang serupa. Berikut ini, beberapa pendapat para ahli terkait definisi seni musik:
Pengertian, Fungsi dan Jenis Seni Musik
SENI MUSIK
1. Aristoteles
Aristoteles mendefinisikan seni musik sebagai suatu curahan kemampuan tenaga yang berasal dari gerakan rasa dalam satu rentetan nada yang memiliki irama.

2. Banoe
Banoe mengaitkan seni musik dengan berbagai macam suara dalam pola yang dapat dipahami oleh manusia.
3. Jamalus
Seni musik menurut Jamalus merupakan alunan lagu yang mengekspresikan fikiran maupun perasaan melalui unsur poko musik, baik itu irama melodi, harmoni, bentuk, serta lagu dan ekspresi yang merupakan satu kesatuan.
4. Sylado
Menurut Sylado, seni musik merupakan wujud nyata dari kumpulan ilusi dan alunan suara yang melahirkan alunan musik dan nada yang dapat menggerakkan isi hati penikmat.

5. Schopenhauer
Schopenhauer, filsuf asal Jerman yang mendefinisikan seni musik sebagai melodi yang memiliki syair ibarat alam semesta.
B. SEJARAH SENI MUSIK
Seni musik sudah ada sejak pertama kali manusia hadir di muka bumi dan kini sudah berkembang pesat dengan banyaknya penemuan penemuan baru di bidang kebudayaan.
Sejarah perkembangan seni musik dibagi menjadi enam zaman, meliputi:
1. Zaman Prasejarah
Zaman prsejarah sudah sekitar 180.000 – 100.000 tahun yang lalu dan dikenal dengan kehadiran Homo sapiens. Alat musik pertama dan tertua dan diduga berasal dari zaman prasejarah ialah flute, alat musik yang terbuat dari tulang paha beruang. Selain itu, ditemukan juga prasasti berisi lagu Hurrian bertanggal 1400 SM yang merupakan notasi musik tertua yang pernah tercatat.
2. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan (476-1572 M), seni musik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan agama Kristen. Namun memasuki zaman Renaisance (1500-1600 M), musik juga digunakan sebagai percintaan dan keperwiraan dipengaruhi oleh penemuan penemuan baru diberbagai bidang.
3. Zaman Barok dan Rakoko
Pada zaman ini (1600-1750 M), tokoh seni musik yang terkenal ialah Johan Sebastian Bach, seorang pencipta musik koral untuk khotbah Gereja dan pencipta lagu instrumental. Musik yang berkembang pada zaman ini dikenal dengan musik Barok dan musik Rakoko. Musik Barok penggunaannya spontan, sedangkan musik Rakoko penggunaannya dicatat dan diatur.
4. Zaman Klasik
Zaman klasik berkisar pada tahun 1750-1820 M. Musik berkembang pesat, mulai dari dinamika yang semakin lembut, tempo semakin cepat dan pemakaian ornamen yang dibatasi.
5. Zaman Romantik
Zaman ini hadir setelah zamar klasik berakhir dan berkisar pada tahun 1810-1900 SM. Pada zaman ini, perasaan dan sifat subjektif dikedepankan dalam bermusik. Oleh karena itu, dinamika dan tempo makin marak digunakan. Selain itu,  balet dan opera juga mulai berkembang di zaman ini. Pada penghujung zaman ini, orkestra berkembang sangat dramatis dan menjadi budaya kaum urban. Kemudian berbagai bentuk musik teater juga berkembang, seperti operet, musik komedi dan lainnya.
6. Zaman Modern
Abad ke-20 memasuki zaman modern, manusia menemukan cara baru untuk mendengarkan musik, yaitu melalui radio. Selain itu, musik pada zaman ini tidak memiliki aturan dan hanya berfokus pada ritme, gaya dan suara. Ditemukan perekam suara dan alat mengedit musik memberikan genre baru pada musik klasik serta meningkatkan minat pengungkapan eskpresi melalui musik.
C. MACAM JENIS SENI MUSIK
Seiring perkembangan zaman, macam seni musik dapat dibagi menjadi tiga diantaranya:
1. Musik Tradisional
Musik tradisional merupakan warisan leluhur yang menggambarkan identitas setiap daerah. Musik jenis ini menggunakan bahasa dan instrumen yang berbeda-beda, tergantung bahasa dan instrumen yang berkembang di daerah tersebut. Selain itu, irama jenis musik ini cenderung memiliki tempo yang lambat dan santai.Contoh seni musik ini ialah Apuse dari Papua.
2. Musik Modern
Musik modern merupakan jenis musik yang bersifat dinamis, terus mengikuti perkembangan zaman. Seni musik ini sudah dipoles baik dari segi tempo maupun instrumennya. Perubahan tempo menjadi cepat karena mengikuti pola pikir musisinya dan juga sentuhan teknologi pada instrumen dan penyajiaanya. Seni musik jenis ini biasanya dapat dinikmati tanpa batasan usia. Contohnya Separuh Aku dari NOAH.
3. Musik Keroncong
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele. Karena dalam penyajiannya menggunakan instrumen ini, makanya disebut musik keroncong. Pada dasarnya musik ini merupakan jenis musik Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan musik fado milik bangsa Portugis. Contoh musik keroncong ialah Selendang Sutra dari Ismail Marzuki.
Ditinjau dari jenisnya, seni musik dapat dibedakan menjadi:
1. Pop (Populer)
Jenis musik yang paling populer. Berkembang pada tahun 1950-an dan merupak bentuk modern dari rock and roll.
2. Rock
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh musik blues, jazz, klasik, dan lainnya pada tahun 1950-an. Jenis musik rock berasal dari AS dan penyajiannya fokus pada gitar listrik.
3. Dangdut
Aliran musik ini berasal dari Melayu dan berkembang sekitar tahun 1940-an. Jenis musik ini merupakan musik andalan di Indonesia.
4. RnB
Jenis musik ini merupakan genre yang cukup populer pada tahun 1940 di Afrika-Amerika. Satu band RnB biasa dilengkapi dengan satu atau dua gitaris, vokalis, saxophone, bass, dan drum.
5. Hip Hop
Aliran musik yang terdiri dari irama dan bergaya, biasanya terdapat rap dan vokal ritmis. Dalam pertunjukannya, vokalis tampil dengan vokal jenis musik pada umunya tetapi ritme yang berbeda.
6. Country
Jenis musik country berkembang di AS selatan dan Georgia pada tahun 1920. Karaketristik musik ini ialah menggunakan instrumen string dan koboi.
7. Blues
Jenis musik ini khas dengan lirik awalnya yang hanya terdiri dari satu baris yang diulang 4 kali. Jenis musik blues berkembang pada abad ke-19 di Afrika-Amerika.
8. Jazz
Aliran musik ini memiliki alunan yang merdu dan  berkembang pada akhir abad ke-19 di Afrika-Amerika. Jenis musik ini mendapatkan pengaruh besar dari budaya Afrika Barat dan Eropa.
9. Klasik
Jenis musik klasik sudah ada sejak abad ke-11 dalam tradisi musik Barat. Tokoh jenis musik ini yang terkenal ialah Beethoven.
10. Reggae
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh jenis musik jazz dan RnB. Elemen yang paling membedakan reggae dengan jenis musik lain ialah ritme offbeat yang berasal dari gitar ataupun piano. Jenis musik ini berasal dari Jamaika pada akhir tahun 1960-an.
11. Elektronik
Aliran musik ini sepenuhnya memanfaatkan teknologi elektronik dalam penyajiannya, misalnya gitar listrik, organ hammound, dan lainnya.

D. UNSUR SENI MUSIK
Unsur-unsur dalam sebuah seni sangatlah penting, karena salah satu dasar terciptanya sebuah seni merupakan kombinasi dari unsur-unsur seni. Adapun unsur-unsur seni musik, meliputi:
Unsur Seni Musik
UNSUR SENI MUSIK
1. Melodi
Melodi merupakan tinggi rendah dan panjang pendeknya nada dalam seni musik. Melodi yang baik ialah melodi yang memiliki intervalnya dapay terjangkau setiap alat musik ataupun suara manusia, artinya tidak terlalu tinggi atau rendah. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Bagi seniman, melodi merupakan media yang penting dipelajari untuk mengungkapkan sebagian atau seluruh nada-nada. Untuk menghasilkan melodi, para pemusik akan menggunakan instrumen seperti gitar, piano, bonang, perkusi, dan lainnya.
2. Irama
Irama atau ritme merupakan pergantian panjang-pendek, tinggi-rendah, dan nyaring-lembutnya suatu nada atau bunyi dalam rangkaian seni musik yang dihasilkan akibat pengulangan bunyi. Irama akan menentukan ketukan dalam musik. Ritme dapat dirasakan dengan mendengarkan sebuah lagu secara berulang-ulang yang dapat melahirkan pola irama. Pola irama ini akan memberikan perasaan ritmis pada seseorang.
3. Birama
Birama adalah unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang secara teratur diwatu yang bersamaan. Penulisan birama dalam bentuk pecahan. Birama dibagi dua, yaitu birama bainar (birama yang penyebutnya genap, misal 2/4,3/4, dan seterusnya dan birama ternair (biraman dengan penyebut ganjil, misal 2/3,4/3, dan seterusnya).
4. Harmoni
Harmoni merupakan keselasaran paduan bunyi dan dimainkan sebagai iringan musik. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Interval merupakan susunan nada yang bila dibunyikan serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. Harmoni memberi nilai, bobot dan bentuk tabuh dalam jalinan sebuah melodi sehingga harmoni yang baik akan menjadikan sebuah lagu menjadi indah.
5. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan nada yang disusun berjenjang membentuk tangga dan dimainkan sebagai unsur penting dalam pertujukan seni musik. Tangga nada terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada ini dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Tangga diatonik, yaitu tangga nada yang terdiri dari tujuh nada pokok dengan dua jenis jarak (1/2 atau 1).
  • Tangga pentatonik, ialah tangga nada yang terdiri dari lima nada pokok saja dengan interval-interval tertentu.
6. Tempo
Tempo merupakan cepat atau lambatnya sebuah lagu. Semakin cepat sebuah lagu dimainkan maka nilai tempo dari sebuah lagu akan semakin besar. Ukuran untuk menentukan tempo ialah beat, yaitu ketukan dasar yang digunakan untuk menghitung banyaknya ketukan dalam satu menit. Satuan dari beat ialah MM atau Metronome Malzel, yaitu alat pengukur tempo yang dibagi menjadi tiga kriteria tempo lambat, sedang, dan cepat.
Tempo dibedakan menjadi 8, diantaranya Allergo (cepat, Vivace (lebih cepat), Presto (cepat sekali(, Moderato (sedang agak cepat), Andante (sedang), Andagio (lambat), Lento (lebih lambat), dan Largo (lambat sekali).
7. Dinamik
Untuk menciptakan suatu musik tidak terdengar monoton dan datar, maka suatu musik harus memiliki tingkatan keras dan lembutnya suatu nada. Hal ini tercipta dari bagaimana pemusik memainkan alat musiknya. Tingkatan nyaring dan lembut dalam memainkan sebuah nada disebut sebagai unsur dinamis. Unsur ini menjadi unsur terkuat yang menggambarkan emosi dan perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik, baik nuasa sedih, agresif, riang ataupun datar.
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Keberhasilan memunculkan unsur ini sangat bergantung pada sumber suara dan cara bergetarnya suatu instrumen. Misalnya saja, timbre yang dihasilkan alat musik petik tentu akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan alat musik tiup meskipun dimainkan dalam satu waktu dengan nada yang sama.
9. Ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan perasaan hati yang dituangkan melalui mimik wajah, baik itu rasa sedih, kecewa, gembira, cinta, dan lainnya. Agar penikmat hanyut dalam musik yang dibawakan, penyanyi harus mampu beekspresi sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan melalui lagunya.
E. FUNGSI SENI MUSIK
Peranan seni musik, meliputi:
1. Sarana ekspresi diri
Musik menjadi wadah bagi pemusik untuk mengungkapkan perasaannya. Jika ingin mengungkapkan perasaan sedih, maka pemusik akan memainka irama yang cenderung bertempo pelan dan halus. Sebaliknya, untuk meluapkan perasaan bahagia irama dimainkan secara cepat dan menggebu-gebu.
2. Sarana hiburan
Musik sangat efisien dalam menghibur karena jika dimainkan bersama sama akan menghasilkan suara yang ramai. Namun, bagi segelintir orang musik dapat melalaikan pekerjaan sehari-harinya.
3. Sarana tari
Musik dan tari merupakan dua hal yang kerap kali tidak terpisahkan. Keduanya memiliki pola dan ritme yang sama, sehingga suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa hampa dan menyulitkan penari.
4. Sarana upacara
Musik berkaitan erat dengan kelangsungan upacara-upacara tertentu, seperti upacara spiritual, kenegaraan, kematiaan, perkawinan, dan lainnya. Ada iringan musik dalam suatu upacara menambah kekhidmatan suatu acara.
5. Sarana pendidikan
Fungsi musik dalam pendidikan sangat banyak dimanfaatkan oleh sekolah dalam proses pembelajaran. Sekolah  menggunakan untuk menciptakan siswa-siswanya yang cinta tanah air melalui lagu-lagu perjuangan.
6. Sarana terapi
Saat ini, musik banyak digunakan sebagai terapi pasien dengan gangguan mental ataupun kelumpuhan organ tubuh. Selain itu, musik juga digunakan sebagai relaksasi sistem pola otak yang lelah bekerja. Penggunaan musik sebagai terapi sudah digunakan pasca perang dunia ke-II untuk memulihkan korban perang.
7. Sarana kreativitas
Kreatif merupakan sifat murni yang ada pada semua individu yang mengiringi kepribadiannya dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Musik dapat dijadikan sebagai wadah pemenuhan kreativitas mereka.
8. Sarana komunikasi
Musik menghasilkan bunyi, dimana bunyi itu mengandung pola ritme yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Misalnya, jika sebuah upacara dilangsungkan maka akan dibunyikan musik khusus pertanda upacara akan dimulai.
9. Sarana komersial
Musik dijadikan para seniman sebagai salah satu sumber penghasilan. Penghasilan ini diperoleh dengan menjual rekaman hasil karya mereka dalam bentuk kaset atau CD ke pasaran. Selain itu, hasil karyanya yang dikontrak dalam sebuah film atau iklan juga dapat menjadi penambahan penghasilan.
 
SUMBER :